
5 minute read
Ingin Hidup Tenang? Fokus Aja Sama yang Bisa Kamu Kendalikan
Pernahkah kamu merasa hidup seperti buka 20 tab browser sekaligus, dan semuanya ngelag? Tekanan dari pekerjaan, omongan orang, atau rencana yang kacau bikin kepala penuh.
Tapi, tahukah kamu? Banyak stres itu muncul karena kita sibuk memikirkan hal-hal di luar kendali kita.
Ada satu cara sederhana untuk hidup lebih tenang:
Fokus pada yang bisa kamu kendalikan. Yang lain? Biarkan mengalir.
Contoh Nyata: Hujan dan Proyek Kantor
Bayangkan kamu sudah dandan rapi, siap berangkat wawancara kerja. Tiba-tiba, hujan deras.
Kamu bisa:
- Mengeluh tentang cuaca dan merasa sial.
- Membatalkan wawancara sambil menyalahkan alam.
- Atau, ambil payung, pesan ojek online, dan tetap berangkat.
Pilihan terakhir? Itu yang bikin kamu tetap melangkah.
Atau, coba contoh lain. Kamu sudah mati-matian mengerjakan proyek kantor, tapi bos tetap tidak puas. Kamu bisa stres memikirkan kritiknya, atau fokus pada pelajaran dari proyek itu dan bagaimana meningkatkan skillmu ke depan.
Contoh-contoh ini menunjukkan: kita sering buang energi untuk hal yang tak bisa diubah. Padahal, kalau fokus pada yang bisa dikendalikan, hidup jadi jauh lebih ringan.
Prinsipnya Mudah, Praktiknya Butuh Latihan
Menurut filsuf Stoik, Epictetus, kebahagiaan datang dari fokus pada apa yang ada di tangan kita, bukan yang di luar jangkauan. Tapi, manusiawi banget kalau kita pengen mengontrol segalanya dari opini orang sampai hasil akhir rencana kita.
Sayangnya, dunia nggak selalu ngikutin maumu. Makanya, penting untuk memilah:
1. Hal yang Bisa Kamu Kendalikan
- Usaha: Berapa keras kamu bekerja untuk tujuanmu.
- Sikap: Cara kamu merespons masalah atau kritik.
- Waktu: Bagaimana kamu mengatur prioritas harian, seperti bikin to-do list atau menolak distraksi.
- Fokus: Ke mana kamu alihkan energi, misalnya belajar skill baru atau istirahat cukup.
Contoh: Kalau kamu pelajar, atur waktu belajarmu dan hindari scrolling media sosial berjam-jam. Kalau pekerja kantoran, fokus selesaikan tugas penting dan tolak meeting yang nggak perlu.
2. Yang Tidak Bisa Kamu Kendalikan
- Omongan orang lain.
- Cuaca atau kejadian tak terduga.
- Masa lalu.
- Reaksi atau mood orang terhadapmu.
Contoh: Kamu sudah presentasi sebaik mungkin, tapi ada rekan kerja yang nyinyir. Itu di luar kuasamu. Fokus saja pada performamu dan apa yang bisa diperbaiki.
Terlalu Mikir yang Tak Bisa Dikontrol? Itu Resep Capek
Memikirkan hal di luar kendali sama seperti memegang pasir terlalu erat: makin digenggam, makin tumpah, dan kamu cuma dapat stres.
Overthinking tentang hal yang tak bisa diubah hanya bikin insecure dan lelah. Kuncinya? Bangun kebiasaan untuk menata ulang “folder” di kepalamu:
- Folder A: Hal yang bisa diubah → Kerjakan dengan rencana.
- Folder B: Hal yang tak bisa diubah → Lepaskan dan alihkan fokus.
Reaksi Adalah Remote Hidupmu
Masalah pasti ada, kadang datang barengan seperti promo tanggal cantik. Tapi, kamu selalu punya satu hal: remote reaksi.
Bayangkan kamu memegang remote TV:
- Kalau masalahnya bisa kamu atasi, tekan tombol “Action” dan buat rencana.
- Kalau di luar kendali, tekan “Mute” dan lanjutkan hidupmu.
Misalnya, temen ngejek kerjaanmu. Kamu bisa balas dengan sindiran (bikin drama), atau pilih diam dan fokus ke tujuanmu. Kuncinya bukan mengatur dunia, tapi mengatur “channel” di kepalamu.
Penutup: Tenang Adalah Pilihan
Hidup tenang bukan berarti bebas masalah. Tenang adalah saat kamu tahu mana yang layak dipikirkan dan mana yang perlu dilepaskan.
Jadi, kalau hidup terasa berat, tanyakan pada diri sendiri:
Apakah aku terlalu sibuk memikirkan hal yang sebenarnya nggak bisa aku ubah?
Coba sekarang: ambil kertas, tulis satu hal yang bikin kamu stres. Tanyakan, “Ini masuk Folder A atau B?” Kalau Folder A, buat langkah kecil untuk mengatasinya. Kalau Folder B, coret dan alihkan energimu ke hal lain.
FAQ: Jawaban untuk Pertanyaan Umum
1. Emang bisa nggak mikirin hal di luar kendali? Kok susah banget?
Susah, karena manusia memang suka overthinking. Tapi, fokus itu seperti otot bisa dilatih. Mulai dari kecil: kalau kepikiran sesuatu, tanyakan, “Ini dalam kendaliku?” Kalau nggak, alihkan perhatianmu, misalnya dengan kerja, olahraga, atau dengar musik. Dari yang tadinya kepikiran seharian, lama-lama cuma 30 menit.
2. Kalau yang bikin stres itu orang terdekat, masa nggak dipikirin?
Boleh dipikirkan, tapi fokus pada yang bisa kamu lakukan: sampaikan perasaanmu dengan jelas atau beri masukan. Tapi, apakah mereka berubah? Itu di luar kuasamu. Terima kenyataan itu, lalu alihkan energi ke hal lain, seperti menjaga batasan atau merawat dirimu sendiri.
3. Apa bedanya ikhlas dan pasrah?
Ikhlas: “Aku sudah berusaha maksimal, sisanya kulepaskan.”
Pasrah: “Aku menyerah dari awal.”
Ikhlas adalah kekuatan, bukan kelemahan.
4. Gimana caranya mulai fokus ke yang bisa dikendalikan?
Sulit untuk langsung beralih fokus, tapi ini bisa dilatih dengan langkah sederhana. Coba empat langkah ini untuk memulai:
- Tulis sumber stresmu. Ambil kertas atau catat di ponsel: apa yang bikin kepalamu penuh? Misalnya, “Tugas kantor numpuk” atau “Teman nggak balas chat.”
- Tanya: “Ini dalam kendaliku?” Pisahkan mana yang bisa kamu ubah (Folder A) dan mana yang nggak (Folder B). Contoh: kamu bisa kendalikan cara mengerjakan tugas, tapi nggak bisa kendalikan sikap temen.
- Buat langkah kecil untuk Folder A. Kalau dalam kendalimu, tulis satu tindakan konkret. Misalnya, “Hari ini, aku selesaikan satu laporan selama 1 jam” atau “Aku ajak temen ngobrol untuk klarifikasi.”
- Alihkan energi dari Folder B. Kalau nggak bisa diubah, lepaskan dengan aktivitas positif: coba tarik napas dalam 10 kali, dengarkan lagu favorit, atau kerjakan sesuatu yang bikin kamu merasa produktif, seperti merapikan meja.
5. Apakah ini berarti kita nggak peduli sama isu besar, seperti politik atau lingkungan?
Bukan. Peduli itu penting, tapi fokus pada kontribusi kecil yang bisa kamu lakukan. Misalnya, kamu nggak bisa mengubah harga bahan pokok, tapi bisa atur pengeluaranmu. Kamu juga bisa edukasi diri sendiri atau orang sekitar tanpa harus stres memikirkan sistem besar.
Note: Kalau artikel ini membantu, share ke teman yang mungkin juga butuh pengingat untuk hidup lebih tenang. Atau, coba langkah Folder A dan B hari ini, dan lihat bedanya!
Artikel Terkait:
Comments (0)
Failed to load comments.